Kelompok Tani Dibantu 15,075 Ton Bibit Jagung

Kelompok Tani Dibantu 15,075 Ton Bibit Jagung

KUNINGAN - Penguatan ketahanan pangan untuk jangka panjang, kembali ditunjukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan. Setelah membantu pembasmian hama sawah petani dan pendistribusian bantuan benih kedelai pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), giliran DKPP mendistribusikan bantuan 15,075 ton bibit jagung.

Distribusi melalui mobil dum truck, dilepas Kepala DKPP Kuningan Dr Ukas Suharfaputra. Gapoktan di tiga kecamatan menjadi sasaran. Yaitu Kecamatan Cigugur Darma dan Selajambe. Di Kecamatan Cigugur, tersebar di tujuh desa/kelurahan. Ialah Kelurahan Cigugur, ada Gapoktan Cigayam, Muda Mandiri dan Sri Asih. Kelurahan Cipari ada Gapoktan Gap Cipari dan KUP Banantaka. Desa Cisantana ada Gapoktan Mandala dan Ciputri I. Desa Gunung Keling ada Gapoktan Sukamaju I, Sukamaju II dan Sukamaju III. Desa Puncak ada Gapoktan Erpah dan Desa Babakanmulya ada Gapoktan Al Hikmah.

Gapoktan penerima terbanyak ada di Kecamatan Darma. Ada Mekar Abadi Desa Cimenga, Mekar Tani Desa Cageur, Sri Madani Makmur Desa Sukarasa, Mekar Saluyu Desa Sakerta Barat, Karta Mukti Desa Sakerta Timur, Mitra Gumilar Desa Cipasung, Bina Karya Desa Cikupa, Suka Mukti Desa Kawah Manuk, Mekar Jaya Desa Bakom, Parung Jaya Desa Parung, Mukti Sari Desa Situsari, Rubani Desa Gunung Sirah, Mekarsari Desa Karangsari dan Gapoktan Sagarahiang.

Terakhir di Kecamatan Selajambe, ada Gapoktan Tugu Mukti Desa Padahurip, Wana Mekar Desa Jamberama, Kidangsari Desa Selajambe, Mekar Mulya Saluyu Desa Bagawat, serta tiga Gapoktan di Desa Ciberung. Yaitu Tunas Karya, Srikandi dan Wana Asih.

“Setelah kedelai, kita kembali meluncurkan 15,075 ton benih jagung untuk memperkuat produksi pangan di masa sulit ini. Benih jagung disebar untuk 38 kelompok tani, atau gapoktan di 26 desa dalam tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Cigugur, Selajambe dan Darma dengan luas lahan mencapai 1.048 hektare,” beber Kepala DKPP Kuningan Dr Ukas Suharfaputra MP kepada Radar Kuningan, kemarin (19/4).

Dijelaskan Ukas, jagung merupakan komoditas strategis setelah padi. Sebab, selain dikonsumsi sebagai bahan pangan langsung dan pakan ternak juga digunakan sebagai bahan baku industri lain.

“Selain tanaman pangan penghasil karbohidrat, sekarangjagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri. Jadi jagung sudah menjadi bagian terpenting ketahanan pangan,” papar Ukas.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: